Kapolres Solok Kota Mengecek Standar Keamanan Permainan Sepeda Gantung Di Objek Wisata Chinangkiek Singkarak

Pada hari Senin (25/6) beredar video singkat di beberapa media sosial yang menayangkan seorang laki-laki sedang menaiki sepeda gantung di objek wisata Chi Nang Kiek Singkarak, terlepas dari relnya dan kembali berjalan mundur ke titik start dengan selamat bersama sepeda gantungnya.

 

Penjelasan yang menyertai video singkat tersebut adalah sebagai berikut : “Detik-detik pengunjung yang mengalami kecelakaan sepeda gantung di Objek Wisata Bukit Cinangkiak, Kecamatan X Koto Singkarak, Kabupaten Solok, Minggu (24/6). Tali sepeda gantung itu berjarak sekitar 15 meter dari permukaan tanah. Tidak ada yang menolong pengunjung tersebut, petugas terlihat hanya menarik tali yang terikat ke sepeda. Ia hanya berusaha mundur kembali ke lokasi awal 😱”.

 

Menyikapi beredarnya video tersebut, pada hari Senin (25/6), Kapolsek dan Kanit Intel Polsek X Koto Di Bawah langsung melakukan pengecekan di objek wisata Chi Nang Kiek bersama dengan Kadis Pariwisata Kab Solok Yandra S.E, Wali Nagari Singkarak H Arman dan Pemilik Objek Wisata Epiyardi Asda.

 

Keesokan harinya, Selasa (26/6), Kapolres Solok Kota AKBP Dony Setiawan SIK.,M.H mendatangi objek wisata Chi Nang Kiek. Setelah dilakukan pengecekan standar keamanan dan keterangan para saksi-saksi, Kapolres didampingi pemilik Epiyardi Asda menggelar konferensi pers dengan wartawan Solok.

 

Konferensi Pers

 

Dari kedua pengecekan tersebut diperoleh informasi bahwa betul video tersebut adalah video aktifitas permainan sepeda gantung di objek wisata Chi Nang Kiek, namun dari kejadian tersebut tidak menumbulkan kerugian sama sekali.

 

Terlihat dalam video bahwa laki-laki dan sepeda gantungnya tidak jatuh karena terselematkan dengan pengaman berupa tali pengikat baik ke tubuh laki-laki tersebut maupun ke sepeda gantung. Terlihat juga bahwa ada tali pengaman yang ditarik oleh operator permainan yang menunjukkan bahwa bukannya tidak ada orang yang menolong melainkan ada operator yang ikut membantu.

 

Dalam keterangan persnya, Epiyardi sudah memperhatikan prosedur keamanan. Ini terbukti memang tidak ada korban yang jatuh.  Bahkan sejak beroperasi dari awal, Epiyardi menjelaskan bahwa untuk mengantisipasi adanya insiden, pengelola sudah mengasuransikannya di Jasa Raharja Putra Cabang Solok.

 

Kapolres Solok Kota naik ke titik start dengan ketinggian 10-12 meter. Di titik start ini,  secara teknis, prosedur keamanan permainan sepeda gantung dijelaskan oleh manager operasional Maulana, ditunjukkan dan lalu dipraktikkan oleh salah satu operator, yaitu :

  1. Pengunjung diwajibkan menggunakan helm.
  2. Pengunjung diwajibkan menggunakan body harness yang kemudian diikatkan dengan tali karmantel untuk mengantisipasi agar pengunjung tidak jatuh bila ada kesalahan teknis dan bisa menahan beban lebih dari 1 ton.
  3. 2 pengikat Pulley double berfungsi untuk mengikat sepeda di rel baja bagian bawah agar sepeda tidak keluar dari rel dan jatuh.
  4. 1 pengikat pulley double untuk mengikat bagian roda belakang dengan rel baja bagian bawah agar sepeda tidak keluar dari rel dan jatuh.
  5. Sling safety dari baja untuk mengikat sepeda pada jalur lintasan bagian atas untuk mengantisipasi agar sepeda tidak jatuh.
  6. Tali taktis diikatkan kebagian belakang sepeda untuk menarik sepeda ke titik awal.

Maulana menjelaskan bahwa kebanyakan pengunjung tidak sampai pada titik akhir, hanya berjalan sebentar dari titik awal untuk berfoto, lalu kembali ke titik awal.

Penjelasan Standar Keamanan

 

Berdasarkan hasil klarifikasi dan pengecekan langsung di lokasi objek wisata Chi Nang Kiek, Kapolres menyimpulkan bahwa prosedur keamanan permainan sepeda gantung sudah ada dan bahkan berlapis berupa 6 (enam) item standar pengamanan.

 

Operator Mempraktikkan Permainan

 

Menurut Dony, standar keamanan tersebut berfungsi untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan sehingga sekalipun terjadi kesalahan teknis, tidak akan menimbulkan kerugian bagi para pengunjung. Dan standar keamanan ini pula yang menyelematkan laki-laki dalam video tersebut sehingga tidak jatuh dan bisa kembali ke titik start, ujar Dony.

 

Mengenai roda sepeda keluar dari rel, sehingga pengunjung tidak bisa kembali ke titik start dengan menaiki sepeda seperti yang ada dalam video tersebut, Maulana (manajer operasional) menjelaskan bahwa hal tersebut menjadi koreksi untuk diperbaiki. (vda)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *